Sabtu, 30 Oktober 2010

" oi.... Miyu-chan...... cepat...!!!! " teriak Ran dari bawah, sementara aku masih sibuk mencari barangku yang tertinggal.
" iya....!!!!!" dengan cepat aku segera turun ke bawah menemui Ran yang sudah menungguku dari tadi.
Begitu bertemu dengan Ran, dia langsungmengusap-usap kepalaku, " aduh....... kau membuat rambutku berantakan!!!!" kataku sebal.
" siapa suruh kau lama sekali "
" ya.... maaf...." kataku sambil merangkul lengannya.
Ran hanya tersenyum " iya deh.... skarang kau mau kemana??? "
" terserah... kau inginnya kemana??? " tanyaku balik.
Dan seperti biasa... Ran yang sudah pasti tahu jawabannya hanya menarik napas panjang, " baiklah kalu begitu... kau akan ku ajak ke suat tempat " katanya dan langsung menarik tanganku.
" hey.... kau mau mengajakku kemana???!!!"
" sudahlah... kau ikuti saja aku.... pokoknya suatu tempat yang belum pernah kau temui "
Aku hanya terdiam mendengar penjelasan darinya, " mana ada temapt yang belum ku datangi??? " pikirku.
" kau pasti bingung..." kata Ran yang sepertinya membaca pikiranku.
aku hanya mengangguk, dan Ran hanya tersenyum.
Kami pun masuk ke salah satu gang yang sempit dan sepi, " kau mau mengajakku kemana sih??!!! " protesku.
" sudahlah kau nanti pasti akan terkejut... "
" tapi kan..... " belum selesai aku berbicara, Ran menyodorkanku sebuah manisan yang sangat besar " nih, untukmu... dan jangan banyak ngomong! " perintahnya.
Aku hanya memandang manisan yang diberikannya dengan sebal.
Sambil terus berjalan, aku melihat banyak bangunan yang sebenarnya tidak layak di bilang sebagai rumah, meskipun begitu, banyak anak yang bermain dengan riangnya, "apakah pemerintah tidak memperhatikan tempat ini???..." batinku sendiri.
Lalu kami belok ke salah satu tempat yang biasa di sebut lapangan, hanya saja berukuran lebih kecil dan dibatasi dengan sebuah pagar. Di antara semua tempat yang pernah ku temui di sepanjang jalan, hanya tempat ini yang menurutku indah, nyaman dan sejuk, sangat berbeda dari semua tempat di kawasan ini.
Begitu kami masuk, udara yang sangat segar menyambut kami, meskipun sejujurnya aku tidak pernah ke sini, tapi aku langsung menyukai tempat ini, meskipun jalanan menuju ke sini sangat tidak terawat dan sangat kotor, tapi aku sangat menyukai taman ini, taman yang jauh lebih indah daripada taman yang berada di pusat.
Ran mengajakku duduk di bawah salah satu pohon yang sangat besar dan rindang.
" bagaiman kau tahu tempat ini???... " tanyaku tanpa mngalihkan pandangan.
" aku mengetahui tempat ini..... sewaktu ada acara amal di sekolah,,, ketika itu aku di tunjuk untuk memberikan sumbangan kesini, maka dari itu... aku mengetahui tempat ini.... " jelasnya, aku hanya manggut-manggut saja.
" dari semua tempat di sekitar sini, tempat ini memang yang paling indah " lanjutnya.
" mengapa seperti itu???... " tanyaku heran.
" karena.... penduduk di sekitar sini ingin ada suatu tempat yang indah di sekitar sini dan menjadikannya sebuah kenangan meskipun orang-orang tidak tahu bahwa ada sebuah pemukiman di sini,,, meskipun tempat itu sangat kecil.... tapi mereka mau bergotong royong untuk memelihara taman ini dan menjadikannya taman yang indah.... " terangnya kemudian.
Aku yang berada di samping Ran hanya terdiam mendengar penjelasan darinya.
" tapi tempat ini sangat sejuk... "lanjutku yang sangat mnikmati tempat ini.
Ran hanya tersenyum " maka dari itu... aku mengajakmu kemari ". Kamipun terdiam sesaat menikmati kesejukan taman ini, taman yang benar-benar rindang, hijau, nyaman dan sejuk.
" aku... akan pergi besok " kata Ran mengagetkanku, aku memandang ke arahnya.
" pukul?..." tanyaku pelan
" entahlah, mungkin pagi...." aku hanya terdiam mendengarnya.
" lalu kau akan menetap di sana? " tanyaku pelan
" aku tak tahu..... tapi kalu libur sekolah aku akan main kemari "
Aku hanya terdiam mendengar penjelasanya. Aku merasa salah satu dari bagian kehidupanku hilang, dan aku merasa sendiri untuk saat ini.
Ran pun merangkulku yang tetap terdiam membisu menatap taman yang teduh itu, meskipun begitu taman itu tak seteduh hatiku sekarang.
***

2

Selasa, 26 Oktober 2010

ONCES MORE

part one....

Musim hujan,2006

" Berapa lama kau akan pergi? " tanyaku pelan menatap luruh ke arah jalan.
" entahlah... mungkin sampai ayahku selesai dengan pekerjaannya..." jawab Ran menatap lurus ke arah milkshake yang di pegangnya. Aku tetap menatap ke arah luar cafe, berusaha menyembunyikan air mataku yang hampir jatuh. Sedangkan di luar rintik hujan mulai membasahi kota Tokyo siang ini.
Kamipun hening sejenak, " bagaimanapun aku tetap tidak bisa untuk tidak ikut bersama orangtuaku " lanjutnya. Sekali lagi, aku menarik napas dalam-dalam. Berat juga untuk melepaskan seorang sahabat yang sudah sangat akrab untuk pergi jauh.
" lalu...bagaiman dangan sekolahmu? " tanyaku.
" mungkin aku juga akan pindah, kudengar ayahku sudah mendaftarkanku sekolah disana " lanjutnya.
" aku tahu ini berat, tapi aku mencoba untuk mengisi hari-hariku tanpamu, meskipun tak seindah bersamamu.... " kataku dengan suara bergetar. Kulihat Ran mengembangkan senyum manisnya, mau tak mau akupun ikut tersenyum karena melihat senyumnya... dan entah mengapa aku selalu ikut tersenyum ketika aku melihatnya tersenyum, meskipun itu samar-samar, tapi aku aku selalu tahu apakah dia sedang tersenyum atau tidak.Semantara keadaan di luar mulai hujan mulai deras.
" aku memberimu ini agar kau selalu ingat denganku" kata Ran sambil memberiku sebuah gantungan HP yang berbentuk bola basket dan di bawahnya terukir namanya dengan jelas.
" lho? tapi inikan milikmu, lagipula kamu sangat menyayangi gantungan ini. "
" aku masih punya satulagi di rumah yang persis dengan ini... ".
Aku memandang gantungan HP yang diberinya, dan menggantungkannya di gantungan HPku.
Ketika hujan diluar sudah mulai reda, kamipun pulang berjalan beriringan. Tanpa ada satu aktapun yang terucap. Mungkin ini yang akan kurasakan beberapa hari lagi, ya... tanpa Ran, tanpa candanya, tanpa tawanya, dan sepertinya semuanya tentang Ran akan mennjadi masa lalu bagiku sebentar lagi. Dan kulirik Ran yang juga terdiam, mungkin juga sedang memikirkan hal yang sama denganku...
" mmm... aku duluan ya... " pamit Ran, aku hanya mengangguk. Begitu ia masuk kedalam rumahnya, akupun langsung masuk kedalam rumahku yang berada tepat di samping rumahnya.

***
Drrrttzzz... drrrttzzz....
K
u raih HP yang ada di sampingku itu dengan sigap. 1 messege ku baca layar HP dan langsung kubuka sms yang masuk,
R4nzz: oi... bagaimana kalau besok minggu kita pergi???...
apakah kau ada acara???...
Aku langsung bangkit dari tempat tidurku dan berjalan ke arah jendela yang langsung menghadap ke arah kamar Ran, " baiklah... pukul berapa?? " jawabku langsung, " terserah... pukul 8 bagaiman? " sarannya. Akupun berpikir sejenak, " baiklah..." jawabku.
Dan satulagi kebiasaanku dengan Ran, yaitu ngobrol langsung seperti ini, meskipun sudah tengah malam, kalu sudah suntuk dan benar-benar tidak bisa tidur kami langsung membuka jendela kamar dan ngobrol biasa seperti ini, bahkan kadang aku memakai jembatan khusus agar sampai di kamar Ran.


***

1