Selasa, 26 Oktober 2010

ONCES MORE

part one....

Musim hujan,2006

" Berapa lama kau akan pergi? " tanyaku pelan menatap luruh ke arah jalan.
" entahlah... mungkin sampai ayahku selesai dengan pekerjaannya..." jawab Ran menatap lurus ke arah milkshake yang di pegangnya. Aku tetap menatap ke arah luar cafe, berusaha menyembunyikan air mataku yang hampir jatuh. Sedangkan di luar rintik hujan mulai membasahi kota Tokyo siang ini.
Kamipun hening sejenak, " bagaimanapun aku tetap tidak bisa untuk tidak ikut bersama orangtuaku " lanjutnya. Sekali lagi, aku menarik napas dalam-dalam. Berat juga untuk melepaskan seorang sahabat yang sudah sangat akrab untuk pergi jauh.
" lalu...bagaiman dangan sekolahmu? " tanyaku.
" mungkin aku juga akan pindah, kudengar ayahku sudah mendaftarkanku sekolah disana " lanjutnya.
" aku tahu ini berat, tapi aku mencoba untuk mengisi hari-hariku tanpamu, meskipun tak seindah bersamamu.... " kataku dengan suara bergetar. Kulihat Ran mengembangkan senyum manisnya, mau tak mau akupun ikut tersenyum karena melihat senyumnya... dan entah mengapa aku selalu ikut tersenyum ketika aku melihatnya tersenyum, meskipun itu samar-samar, tapi aku aku selalu tahu apakah dia sedang tersenyum atau tidak.Semantara keadaan di luar mulai hujan mulai deras.
" aku memberimu ini agar kau selalu ingat denganku" kata Ran sambil memberiku sebuah gantungan HP yang berbentuk bola basket dan di bawahnya terukir namanya dengan jelas.
" lho? tapi inikan milikmu, lagipula kamu sangat menyayangi gantungan ini. "
" aku masih punya satulagi di rumah yang persis dengan ini... ".
Aku memandang gantungan HP yang diberinya, dan menggantungkannya di gantungan HPku.
Ketika hujan diluar sudah mulai reda, kamipun pulang berjalan beriringan. Tanpa ada satu aktapun yang terucap. Mungkin ini yang akan kurasakan beberapa hari lagi, ya... tanpa Ran, tanpa candanya, tanpa tawanya, dan sepertinya semuanya tentang Ran akan mennjadi masa lalu bagiku sebentar lagi. Dan kulirik Ran yang juga terdiam, mungkin juga sedang memikirkan hal yang sama denganku...
" mmm... aku duluan ya... " pamit Ran, aku hanya mengangguk. Begitu ia masuk kedalam rumahnya, akupun langsung masuk kedalam rumahku yang berada tepat di samping rumahnya.

***
Drrrttzzz... drrrttzzz....
K
u raih HP yang ada di sampingku itu dengan sigap. 1 messege ku baca layar HP dan langsung kubuka sms yang masuk,
R4nzz: oi... bagaimana kalau besok minggu kita pergi???...
apakah kau ada acara???...
Aku langsung bangkit dari tempat tidurku dan berjalan ke arah jendela yang langsung menghadap ke arah kamar Ran, " baiklah... pukul berapa?? " jawabku langsung, " terserah... pukul 8 bagaiman? " sarannya. Akupun berpikir sejenak, " baiklah..." jawabku.
Dan satulagi kebiasaanku dengan Ran, yaitu ngobrol langsung seperti ini, meskipun sudah tengah malam, kalu sudah suntuk dan benar-benar tidak bisa tidur kami langsung membuka jendela kamar dan ngobrol biasa seperti ini, bahkan kadang aku memakai jembatan khusus agar sampai di kamar Ran.


***

1

2 komentar:

  1. ten,, kpn2 buat crita tntg kta bsa ??
    kn biar lbh abadi klo di tls ,,
    syg bgt klo cma dikng dlm hati
    ^,^

    BalasHapus