Karya perupa Kalimantan Timur, Sairy Lumut, berjudul “Senandung Alam Pedalaman”, bercerita tentang perempuan Dayak yang piawai memainkan alat musik sampe. Sairy ingin memperkenalkan kearifan lokal suku Dayak.
Sairy coba menyuarakan pergeseran budaya yang menghimpit suku Dayak.
Kini, tak ada lagi tradisi gadis Dayak bertelinga panjang, karena malu
oleh perubahan zaman. “Hanya orang-orang tua yang masih mempertahankan
tradisi telinga panjang, lantas saya ilustrasikan dalam lukisan sebagai
bentuk kekecewaan saya, ”ungkap Sairy.
Karya: Ernst-Vollbehr---De-havenplaats-Balikpapan-op-Kalimantan